4 Metode Depresiasi: Rumus, dan Contohnya

Jika Anda pernah punya barang seperti mobil atau laptop, Anda pasti tahu kalau barang-barang itu tidak akan selamanya seperti baru. Lama kelamaan, barang-barang itu akan mengalami yang namanya ‘penyusutan’. Penyusutan adalah cara untuk mencatat penurunan nilai suatu barang atau aset seiring dengan berjalannya waktu. Misalnya, Anda membeli mobil baru dengan harga 200 juta rupiah. Setelah Anda menggunakannya selama lima tahun, tentu saja mobil itu sudah tidak bisa dijual lagi dengan harga 200 juta rupiah. Nilainya sudah turun, atau dengan kata lain, sudah ‘disusutkan’.

Penyusutan Adalah - 4 Metode Depresiasi: Rumus dan Contohnya

Apa Itu Penyusutan?

Depresiasi atau juga dikenal dengan penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap dari waktu ke waktu. Ini terjadi karena keausan atau karena berakhirnya umur manfaat aset tersebut. Proses penyusutan ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan Anda. Penentuan biaya penyusutan umumnya dilakukan pada harta berwujud seperti gedung, kendaraan, mesin, dan peralatan lainnya. Namun, tanah tidak termasuk dalam kategori ini karena nilainya cenderung stabil dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk aset tak berwujud disebut dengan amortisasi.

Mengapa Penyusutan Itu Penting?

Penyusutan itu penting, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak aset. Dengan mencatat penyusutan, perusahaan bisa tahu berapa nilai aset mereka sekarang ini. Informasi ini penting untuk membuat laporan keuangan dan juga untuk perencanaan bisnis. Selain itu, penyusutan juga bisa mempengaruhi pajak. Beban penyusutan bisa dijadikan pengurang pajak, jadi perusahaan bisa menghemat uang mereka.

Bagaimana Cara Menghitung Penyusutan?

Ada banyak cara untuk menghitung penyusutan, dan cara yang dipilih bisa berbeda-beda tergantung pada jenis aset dan kebijakan perusahaan. Beberapa metode yang umum digunakan adalah metode garis lurus, metode saldo menurun, metode unit produksi, dan metode jumlah tahun.

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling sering digunakan. Dalam metode ini, biaya aset dibagi dengan masa manfaatnya untuk mendapatkan jumlah penyusutan tahunan. Jumlah ini kemudian dikurangi dari nilai buku aset setiap tahun.

Rumus Penyusutan Metode Garis Lurus

Biaya Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) / Masa Manfaat

Contoh Penyusutan Metode Garis Lurus

Jika sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan Rp100.000.000 dan masa manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun, maka penyusutan tahunan akan menjadi Rp10.000.000. Jadi, setiap tahun, nilai buku mesin akan berkurang Rp10.000.000.

2. Metode Saldo Menurun

Kemudian, ada metode saldo menurun adalah metode yang mempercepat penyusutan, di mana aset mengalami penyusutan lebih banyak di tahun-tahun awal masa manfaatnya. Metode ini sering digunakan jika aset diharapkan untuk kehilangan nilai lebih banyak di tahun-tahun awal.

Rumus Penyusutan Metode Saldo Menurun

Biaya Penyusutan Periode = Nilai Buku Awal x Tingkat Penyusutan

Contoh Penyusutan Metode Saldo Menurun

Jika perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan Rp100.000.000 dan tingkat penyusutan adalah 20%, maka penyusutan di tahun pertama akan menjadi Rp20.000.000 (20% dari Rp100.000.000). Di tahun kedua, penyusutan akan menjadi Rp16.000.000 (20% dari Rp80.000.000, yaitu nilai buku mesin setelah penyusutan tahun pertama).

3. Metode Unit Produksi

Berikutnya yaitu metode unit produksi, adalah metode di mana penyusutan dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi oleh aset. Metode ini sangat berguna dalam situasi di mana nilai aset terkait langsung dengan jumlah unit yang diproduksi, bukan dengan masa manfaat aset.

Rumus Penyusutan Metode Unit Produksi

Biaya Penyusutan = (Jumlah Unit yang Diproduksi / Masa Manfaat dalam Jumlah Unit) x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)

Contoh Penyusutan Metode Unit Produksi

Jika sebuah mesin yang berharga Rp25.000.000 diharapkan untuk memproduksi 100.000 unit selama masa manfaatnya, dan dalam satu tahun mesin tersebut memproduksi 5.000 unit, maka penyusutan untuk tahun tersebut adalah (5.000 / 100.000) x Rp25.000.000 = Rp1.250.000.

4. Metode Jumlah Tahun

Metode jumlah tahun (sum-of-the-years’ digits) juga merupakan metode penyusutan yang dipercepat, tetapi tidak seagresif metode saldo menurun. Dalam metode ini, penyusutan dihitung berdasarkan jumlah tahun yang tersisa dalam masa manfaat aset.

Rumus Penyusutan Metode Jumlah Tahun

Biaya Penyusutan = (Masa Manfaat yang Tersisa / Jumlah Tahun) x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)

Contoh Penyusutan Metode Jumlah Tahun

Jika sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan Rp100.000.000 dan masa manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun, maka penyusutan tahunan akan menjadi Rp10.000.000. Jadi, setiap tahun, nilai buku mesin akan berkurang Rp10.000.000.

Faktor-faktor dalam Menghitung Penyusutan

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menghitung penyusutan. Hal-hal ini meliputi:
  • Harga Beli Aset

Harga beli aset adalah biaya awal yang kita keluarkan untuk mendapatkan aset tersebut. Ini bisa berupa harga beli langsung dari aset tersebut, ditambah dengan biaya lain yang kita keluarkan untuk membuat aset tersebut bisa digunakan. Misalnya, ongkos kirim, biaya pemasangan, komisi, asuransi, dan lain sebagainya.
  • Nilai Sisa/Nilai Residu

Nilai sisa adalah perkiraan berapa harga aset tersebut jika kita jual kembali di akhir masa pakainya. Nilai ini dihitung dari harga jual dikurangi biaya yang kita butuhkan untuk menjual atau membuang aset tersebut.
  • Perkiraan Masa Pakai Aset

Masa pakai aset adalah berapa lama kita perkirakan aset tersebut bisa kita gunakan. Dalam menghitung ini, kita tidak hanya melihat berapa lama aset tersebut bisa bertahan secara fisik, tetapi juga berapa lama aset tersebut masih bisa kita gunakan untuk kegiatan usaha kita.
  • Cara Menghitung Penyusutan

Cara kita menghitung penyusutan juga mempengaruhi berapa besar penyusutan yang kita catat setiap periode. Ada beberapa metode yang bisa kita gunakan, dan biasanya kita memilih metode yang paling cocok dengan pola manfaat yang kita dapatkan dari aset tersebut. Misalnya, jika manfaat yang kita dapatkan dari aset tersebut cenderung menurun seiring waktu, mungkin kita akan memilih metode yang menghasilkan penyusutan lebih besar di awal masa pakai aset.

Bagaimana Penyusutan Mempengaruhi Nilai Aset dan Laporan Keuangan?

Penyusutan itu seperti ‘jam pasir’ untuk nilai aset kita. Setiap tahun, ‘butiran pasir’ nilai aset kita akan berkurang sedikit demi sedikit. Ini menunjukkan bahwa aset kita sudah tidak sebaru atau sebagus dulu lagi, mungkin karena sudah lama dipakai atau sudah rusak. Nah, ‘jam pasir’ ini juga berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan. Setiap tahun, kita harus mencatat berapa banyak ‘butiran pasir’ yang sudah berkurang dari aset kita. Jumlah ini kita sebut sebagai ‘beban penyusutan’, dan kita tulis di laporan laba rugi sebagai biaya operasional. Jadi, semakin banyak ‘butiran pasir’ yang berkurang, semakin kecil juga laba bersih yang kita dapatkan. Di sisi lain, kita juga harus mencatat berapa banyak ‘butiran pasir’ yang masih tersisa di aset kita. Jumlah ini kita sebut sebagai ‘nilai buku aset’, dan kita tulis di neraca di bagian aset tetap. Namun, perlu diingat bahwa meskipun penyusutan mengurangi nilai buku aset, hal ini tidak berarti bahwa aset tersebut tidak lagi memiliki nilai atau fungsi bagi perusahaan. Banyak aset tetap, seperti bangunan atau mesin, masih dapat berfungsi dan memberikan manfaat bagi perusahaan meskipun telah sepenuhnya disusutkan.

Pentingnya Menggunakan Software Akuntansi dalam Menghitung Penyusutan

Menghitung penyusutan bisa jadi pekerjaan yang rumit dan memakan waktu, terutama jika perusahaan Anda memiliki banyak aset. Salah hitung sedikit saja bisa berakibat pada laporan keuangan yang tidak akurat, dan ini bisa berpengaruh pada keputusan bisnis yang Anda ambil. Zahir Online - Aplikasi Keuangan atau Software Akuntansi untuk Jurnal Penyusutan atau Depresiasi Nah, di sinilah pentingnya menggunakan software akuntansi, seperti Zahir Online. Dengan software ini, Anda bisa menghitung penyusutan aset dengan lebih cepat dan akurat. Anda  juga bisa mengakses data ini kapan saja dan di mana saja, karena semua data disimpan di cloud. Selain itu, Zahir Online juga memiliki fitur-fitur lain yang bisa membantu kamu dalam mengelola keuangan perusahaan. Misalnya, fitur untuk mencatat transaksi, mengelola inventori, dan membuat laporan keuangan. Semua fitur ini dirancang untuk membuat pekerjaanmu lebih efisien dan minim risiko kesalahan. Zahir Online juga menyediakan penjelasan lengkap mengenai bagaimana cara membuat jurnal penyusutan untuk Anda jadikan sebagai gambaran. Jadi, jika kamu serius dalam mengelola keuangan perusahaan dan ingin memastikan semua data akuntansi kamu akurat, menggunakan software akuntansi Zahir Online bisa jadi pilihan yang tepat.

Kesimpulan

Penyusutan adalah hal yang penting dalam akuntansi, dan setiap perusahaan perlu memahami cara menghitung dan mencatatnya dengan benar. Dengan memahami konsep penyusutan dan cara menghitungnya, perusahaan bisa membuat laporan keuangan yang lebih akurat dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

FAQ

  • Apa itu penyusutan? Depresiasi atau juga dikenal dengan penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap dari waktu ke waktu. Ini terjadi karena keausan atau karena berakhirnya umur manfaat aset tersebut.
  • Bagaimana cara menghitung penyusutan? Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan, termasuk metode garis lurus, saldo menurun, unit produksi, dan jumlah tahun. Pilihan metode tergantung pada sifat aset dan kebijakan akuntansi perusahaan.
  • Apa saja metode penyusutan? Beberapa metode penyusutan yang umum digunakan adalah metode garis lurus, saldo menurun, unit produksi, dan jumlah tahun.
  • Apa itu amortisasi dan bagaimana hubungannya dengan penyusutan? Amortisasi mirip dengan penyusutan, tetapi biasanya digunakan untuk aset tidak berwujud seperti hak paten atau merek dagang. Sama seperti penyusutan, amortisasi adalah proses mengalokasikan biaya aset selama masa manfaatnya.
Facebook Comments
Bagikan artikel
Artikel Terbaru
Fungsi Neraca Saldo dalam Laporan Keuangan
                      Neraca...
Invoice Digital vs Manual: Mana yang Lebih Efisien untuk Bisnis Anda?
Apa Itu Invoice Digital dan Manual? Invoice...
Cara Mudah Mengelola Invoice Biar Bisnis Lancar dan Pembayaran Tepat Waktu
Apakah Anda sering menghadapi masalah keterlambatan...
Manajemen Inventaris: Kunci Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis Anda
Apakah bisnis Anda sering mengalami kekurangan...
Panduan Lengkap Menyusun Neraca Saldo: Langkah Tepat, Kesalahan Umum, dan Studi Kasus
Menyusun neraca saldo adalah tugas penting...
Artikel Terkait

Kelola invoice, inventory, keuangan dalam satu aplikasi, Monitor bisnismu kapan saja dimana saja.

Zahir Berpengalaman 27 Tahun membantu lebih dari 100.000 Bisnis untuk bertumbuh