Aktiva Tetap: Pengertian, Jenis, Contoh, & Cara Mencatatnya

Dalam dunia bisnis dan akuntansi, istilah aktiva tetap seringkali menjadi topik pembicaraan. Namun, apa itu aktiva tetap? Mengapa begitu penting dalam operasional perusahaan? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang topik ini, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara mencatatnya.

Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aset atau harta yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Istilah yang juga dikenal dengan istilah fixed assets ini bukanlah aset yang dibeli untuk dijual, melainkan aset yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap ini bisa berwujud, seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, dan kendaraan. Namun, aktiva tetap juga bisa tidak berwujud, seperti hak paten, lisensi, dan hak cipta. Fixed assets memiliki nilai ekonomi karena dapat digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam kegiatan operasional perusahaan. Di sisi lain, fixed assets memiliki beberapa karakteristik khusus. Pertama, aktiva ini diperoleh dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi perusahaan, bukan untuk dijual. Kedua, aktiva ini memiliki umur ekonomis yang panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Ketiga, aktiva ini mengalami penyusutan, kecuali tanah.

Karakteristik Aktiva Tetap

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa fixed assets memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis aktiva lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari fixed assets:

1. Digunakan dalam Operasi Perusahaan

Fixed assets diperoleh dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva ini bukanlah aset yang dibeli untuk dijual, melainkan aset yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Misalnya, mesin dan peralatan digunakan dalam proses produksi, sedangkan gedung dan tanah digunakan sebagai tempat operasional perusahaan.

2. Memiliki Umur Ekonomis yang Panjang

Selain itu, fixed assets memiliki umur ekonomis yang panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Umur ekonomis ini merujuk pada periode waktu di mana fixed assets dapat memberikan manfaat ekonomis kepada perusahaan. Misalnya, mesin yang digunakan dalam proses produksi bisa bertahan selama beberapa tahun sebelum harus diganti atau diperbaiki.

3. Mengalami Penyusutan

Kebanyakan fixed assets mengalami penyusutan, yang merupakan penurunan nilai aktiva seiring dengan waktu dan penggunaannya. Penyusutan ini dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai biaya operasional. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua aktiva tetap mengalami penyusutan. Misalnya, tanah tidak mengalami penyusutan karena umur ekonomisnya dianggap tidak terbatas.

Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah penurunan nilai fixed assets seiring dengan waktu dan penggunaannya. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung penyusutan, antara lain:
  • Metode Garis Lurus

Pertama yaitu metode garis lurus, adalah metode paling sederhana dan paling sering digunakan. Dalam metode ini, nilai penyusutan dihitung dengan membagi harga perolehan dengan umur ekonomis fixed assets.
  • Metode Saldo Menurun

Metode kedua ini dikenal dengan metode saldo menurun adalah metode yang menghitung penyusutan dengan tingkat yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan lebih rendah pada tahun-tahun berikutnya. Metode ini cocok untuk aktiva yang mengalami penurunan kinerja yang lebih cepat pada tahun-tahun awal.
  • Metode Unit Produksi

Terakhir yakni metode unit produksi, adalah metode yang menghitung penyusutan berdasarkan jumlah produksi atau penggunaan aktiva. Metode ini cocok untuk aktiva seperti mesin produksi yang penyusutannya lebih terkait dengan jumlah produksi daripada umur waktu. Baca juga: Memahami Pengertian Administrasi, Fungsi, Ciri-ciri, & Jenisnya

Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Fixed assets dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.

1. Aktiva Tetap Berwujud

Apa yang dimaksud dengan aktiva tetap berwujudu? Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk fisik. Aktiva ini dapat dilihat dan disentuh.

Contoh Aktiva Tetap Berwujud

Berikut adalah beberapa contoh aktiva tetap berwujud:
  1. Tanah: Tanah adalah fixed assetsyang tidak mengalami penyusutan. Tanah dapat digunakan untuk berbagai kegiatan operasional perusahaan, seperti pembangunan gedung atau pabrik.
  2. Gedung dan Bangunan: Gedung dan bangunan adalah fixed assets yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Gedung dan bangunan ini mengalami penyusutan seiring dengan waktu dan penggunaannya.
  3. Mesin dan Peralatan: Mesin dan peralatan adalah fixed assets yang digunakan dalam proses produksi barang atau jasa. Mesin dan peralatan ini juga mengalami penyusutan seiring dengan waktu dan penggunaannya.
  4. Kendaraan: Kendaraan adalah fixed assets yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, seperti distribusi barang atau jasa. Kendaraan ini juga mengalami penyusutan seiring dengan waktu dan penggunaannya.

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik. Meskipun tidak dapat dilihat atau disentuh, aktiva ini memiliki nilai ekonomi yang dapat memberikan manfaat kepada perusahaan.

Contoh Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Berikut adalah beberapa contoh aktiva tetap tidak berwujud:
  1. Hak Paten: Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan kepada penemu untuk menghasilkan, menggunakan, dan menjual penemuannya. Hak paten ini berlaku selama 20 tahun.
  2. Lisensi: Lisensi adalah hak untuk menggunakan hak milik intelektual milik orang lain. Lisensi ini biasanya diberikan dalam jangka waktu tertentu.
  3. Hak Cipta: Hak cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta untuk menghasilkan, menggunakan, dan menjual ciptaannya. Hak cipta ini berlaku selama 70 tahun setelah kematian pencipta.
Baca juga: Apa Itu General Ledger? Fungsi, Contoh, dan Cara Membuatnya

Cara Memperoleh Aktiva Tetap

Fixed assets dapat diperoleh melalui berbagai cara, tergantung pada kebutuhan dan kondisi keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa cara umum yang digunakan perusahaan untuk memperoleh fixed assets:

1. Pembelian Tunai

Pembelian tunai adalah cara paling sederhana untuk memperoleh fixed assets. Dalam metode ini, perusahaan membayar penuh harga aktiva pada saat pembelian. Pembelian tunai biasanya dilakukan untuk aktiva dengan harga yang relatif rendah atau ketika perusahaan memiliki cukup dana.

2. Pembelian Angsuran atau Kredit

Pembelian angsuran atau kredit adalah cara memperoleh fixed assets dengan membayar sejumlah uang muka, lalu sisanya dibayar dalam beberapa periode waktu tertentu. Metode ini biasanya digunakan untuk aktiva dengan harga yang relatif tinggi. Perlu diingat bahwa pembelian dengan cara ini biasanya melibatkan bunga, yang akan menambah biaya total aktiva.

3. Ditukar dengan Surat Berharga

Perusahaan juga bisa memperoleh fixed assets dengan cara menukarkan surat berharga, seperti saham atau obligasi. Dalam hal ini, nilai fixed assets dicatat sesuai dengan harga pasar surat berharga tersebut.

4. Ditukar dengan Aktiva Lain

Terkadang, perusahaan bisa memperoleh fixed assets dengan cara tukar tambah dengan aktiva lain. Misalnya, perusahaan bisa menukarkan kendaraan lama dengan kendaraan baru dan membayar selisih harganya.

5. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Walaupun jarang terjadi, perusahaan bisa juga memperoleh fixed assets dari hadiah atau donasi. Dalam hal ini, fixed assets dicatat dengan harga pasarnya.

Mulai Mengelola Aktiva Tetap Anda dengan Zahir Online

Aktiva tetap adalah bagian penting dari aset perusahaan. Pengelolaan fixed assets yang baik dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan aset dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan Zahir Online, pengelolaan fixed assets menjadi lebih mudah, efisien, dan akurat. Baca juga: Software Laporan Keuangan Online

Keuntungan Menggunakan Zahir Online

Menggunakan Zahir Online dalam pengelolaan fixed assets memberikan berbagai keuntungan, antara lain:
  1. Efisiensi: Dengan Zahir Online, proses pencatatan dan pengelolaan fixed assetsmenjadi lebih cepat dan efisien.
  2. Akurasi: Zahir Online dapat menghitung penyusutan fixed assets secara otomatis, sehingga mengurangi risiko kesalahan.
  3. Kemudahan Akses: Zahir Online dapat diakses dari berbagai perangkat, sehingga memudahkan perusahaan dalam mengelola fixed assets
  4. Laporan Detail: Zahir Online menyediakan laporan aktiva tetap yang detail dan mudah dipahami, sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan analisis dan pengambilan keputusan.
Jadi, tunggu apalagi? Coba Zahir GRATIS Sekarang!
Facebook Comments
Bagikan artikel
Artikel Terbaru
Fungsi Neraca Saldo dalam Laporan Keuangan
                      Neraca...
Invoice Digital vs Manual: Mana yang Lebih Efisien untuk Bisnis Anda?
Apa Itu Invoice Digital dan Manual? Invoice...
Cara Mudah Mengelola Invoice Biar Bisnis Lancar dan Pembayaran Tepat Waktu
Apakah Anda sering menghadapi masalah keterlambatan...
Manajemen Inventaris: Kunci Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis Anda
Apakah bisnis Anda sering mengalami kekurangan...
Panduan Lengkap Menyusun Neraca Saldo: Langkah Tepat, Kesalahan Umum, dan Studi Kasus
Menyusun neraca saldo adalah tugas penting...
Artikel Terkait

Kelola invoice, inventory, keuangan dalam satu aplikasi, Monitor bisnismu kapan saja dimana saja.

Zahir Berpengalaman 27 Tahun membantu lebih dari 100.000 Bisnis untuk bertumbuh