Akuntansi Keuangan – Kalau kita pernah terlibat dalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada yang namanya laporan keuangan. Bisa dibayangkan jika ada perusahaan tidak menyusun laporan keuangan, pasti bakal berujung rugi. Nah, laporan keuangan itu sendiri adalah inti dan bentuk akhir dari akuntansi keuangan.
Semua aktivitas dalam akuntansi keuangan seperti pencatatan, pengidentifikasian, pengukuran, selalu ditujukan dan berakhir dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini meliputi neraca, laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan perubahan posisi keuangan.
Selanjutnya laporan keuangan akan disajikan kepada pihak yang membutuhkan laporan keuangan, seperti pemegang saham, investor, kreditor, dan pemasok.
Bukan hanya membutuhkan tetapi mereka adalah pihak yang berhak atas laporan keuangan karena perannya di perusahaan. Terutama pemegang saham dan investor yang berkepentingan dengan modal dan laba mereka.
Khusus untuk pemegang saham, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengetahui kinerja manajer (CEO, direktur, GM dll.) berdasarkan laporan keuangan. Pemegang saham juga akan mengetahui kemampuan perusahaan membayar dividen dari laporan keuangan.
Namun biasanya pihak-pihak di atas membutuhkan informasi tambahan di luar laporan keuangan yang standar. Karena itu informasi-informasi dalam laporan keuangan selalu akan menyesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Selain yang disebut di atas, ada karyawan, pemerintah, dan pelanggan yang juga berkepentingan mengetahui laporan keuangan. Karyawan membutuhkan informasi tentang stabilitas dan profibilitas perusahaan karena itu terkait dengan pekerjaannya.
Bagaimana kemampuan perusahaan dalam membalas jasa (gaji/bonus) karyawan, bagaimana imbalan pasca kerja, dan seberapa besar kesempatan kerja dalam perusahaan. Namun akses karyawan terhadap laporan keuagan tentu akan berbeda-beda di setiap perusahaan.
Sama dengan pemegang saham, laporan keuangan untuk pemerintah adalah hal yang wajib. Paling utama adalah dalam rangka penetapan pajak, maka disini laporan keuangan akan berbeda karena disesuaikan untuk tujuan pajak.
Selain itu pemerintah juga butuh informasi berkenaan dengan alokasi sumber daya yang dijalankan perusahaan. Informasi itu lalu diolah dalam statistik pendapatan nasional atau statistik yang lain, sebagai bahan pengambilan kebijakan ekonomi politik, dan kebijakan itu juga akan berdampak pada aktivitas perusahaan.
Terakhir yang membutuhkan laporan keuangan adalah para pelanggan. Terutama bagi pelanggan yang terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau yang bergantung dengan perusahaan. Namun transparansi kepada pelanggan mungkin akan berbeda-beda tergantung perusahaan dan posisi pelanggan.
Setelah kita ketahui untuk siapa laporan itu disusun, selanjutnya siapa yang akan menyusun laporan keuangan? Disini yang berkewajiban untuk membuat laporan keuangan adalah pihak manajemen perusahaan (intern perusahaan).
Manajemen perusahaan mengemban tanggung jawab utama dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Manajer punya pertanggungjawaban keuangan terutama kepada pemegang saham. Kinerja dan posisi manajer juga akan dipertimbangkan dari situ, apakah memuaskan atau tidak bagi pemegang saham dan juga komisaris.
Di sisi lain laporan keuangan juga dibutuhkan oleh manajemen sebagai bahan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan perusahaan.
Bentuk dan isi laporan keuangan tentu disusun berdasarkan dengan Standar Akuntansi Keuangan, Tetapi manajemen punya kewenangan dalam menambahkan informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Tetapi adanya informasi tambahan itu tidak akan keluar dari seputar neraca, laba rugi, perubahan modal, dan aliran kas. Informasi keuangan untuk kepentingan manajemen ini lalu lazim disebut sebagai akuntansi manajemen.
Berbeda dari akuntansi keuangan yang penggunaannya untuk pihak luar (ekstern), akuntansi manajemen ditujukan untuk kepentingan manajemen (intern) dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Kelola semua kebutuhan akuntansi keuangan perusahaan Anda menggunakan software akuntansi online dari ZahirOnline yang bisa Anda akses kapan saja dan di mana saja.
Pengertian Akuntansi Keuangan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan pengertian akuntansi keuangan, yaitu bidang akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan dan ditujukan kepada pihak yang yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Informasi keuangan itu berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas.
Sebagai perbandingan dan memperluas sekup pemahaman tentang akuntansi keuangan, kita sampaikan juga pengertian akuntansi keuangan menurut para ahli.
Menurut Kieso & Weygant, akuntansi keuangan adalah serangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan keuangan yang berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal perusahaan.
Menurut Sugiarto, akuntansi keuangan adalah bidang dalam akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan keuangan suatu perusahaan yang dilakukan secara berkala.
Laporan ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham. Persamaan akuntansi yang digunakan adalah Aset = Ekuitas + Liabilitas yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan.
Pengertian akuntansi keuangan menurut Niswonger, Fess dan Warrant, akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data kegiatan ekonomi suatu perusahaan.
Laporan tersebut akan menghasilkan berbagai informasi keuangan yang berguna bagi lembaga pemerintah, pemilik, kreditor, dan masyarakat dalam mengambil keputusan.
Pengertian menurut Jogianto, akuntansi keuangan adalah penyediaan suatu informasi yang relevan berupa laporan-laporan periodik (berkala), seperti balance sheet, income statement, retained earning, dan laporan perubahan modal yang berguna bagi pihak internal perusahaan yaitu pihak manajemen dan pihak eksternal sebagai dasar pengambilan keputusan.
Fungsi Akuntansi Keuangan
Fungsi dari akuntansi keuangan secara garis besar adalah memberikan informasi terkait keuangan perusahaan. Informasi ini dapat digunakan untuk melihat posisi keuangan dan apa saja yang telah terjadi di dalamnya.
Selain itu bagi pihak manajemen, informasi itu digunakan untuk pengambilan keputusan strategis di masa mendatang.
Selain fungsi umum seperti penjelasan di atas, untuk lebih mendalam ada lima fungsi utama dari akuntansi keuangan yang akan diuraikan di bawah ini.
Fungsi Utama Akuntansi Keuangan
- Mengetahui dan menghitung laba ataupun rugi yang sudah didapat oleh perusahaan. Akuntansi keuangan bertujuan memberikan informasi dan data keuangan yang dapat membantu para pengguna laporan untuk mengetahui laba dan rugi perusahaan, juga memprediksi potensi laba di masa yang akan datang.
- Memberikan informasi yang bisa berguna bagi manajemen perusahaan. Pihak manajemen membutuhkan informasi keuangan sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja, juga paling utama adalah sebagai gambaran alternatif untuk pengambilan keputusan di masa mendatang. Akuntansi keuangan memberikan gambaran beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Gambaran tersebut akan mempermudah pihak manajemen untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya. Semisal saat kondisi perusahaan banyak piutang yang tertunggak, tentu perusahaan akan berusaha untuk mengantisipasi hal itu dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan penagihan.
- Agar bisa membantu untuk menetapkan hak bagi masing-masing pihak yang mempunyai suatu kepentingan dalam suatu perusahaan, baik itu pihak internal maupun eksternal. Ada hak laba (pemegang saham dan investor), hak pelunasan pinjaman (kreditor dan pemasok), hak pajak terhutang (pemerintah), dan hak balas jasa (manajemen dan karyawan). Bagi pemegang saham dan investor haknya tidak sekedar laba, tapi juga mengetahui perkembangan dan masa depan perusahaan untuk meminimalisir resiko modal dan saham yang mereka miliki.
- Untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai macam tindakan yang terjadi pada perusahaan. Pemegang saham sebagai pengguna laporan keuangan punya kewenangan untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai tindakan strategis perusahaan. Selain pemegang saham pihak intern yang punya peran itu adalah komisaris. Pihak lain dari eksternal yang punya kewenangan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan perusahaan adalah pemerintah melalui regulasi dan kebijakan ekonomi.
- Untuk membantu suatu perusahaan dalam mencapai targetnya yang sebelumnya sudah ditentukan. Ada target jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Laporan keuangan mengevaluasi keberhasilan target jangka pendek, dan target jangka pendek menjadi evaluasi untuk mencapai target jangka menengah dan jangka panjang.
Telah kita ketahui bahwa laporan keuangan merupakan inti dan bentuk akhir dari akuntansi keuangan. Maka penting untuk mengetahui fungsi akuntansi sesuai dengan jenis laporan keuangannya. Ada empat jenis laporan keuangan, yaiut neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal (ekuitas), dan laporan aliran/arus kas.
Fungsi Akuntansi Keuangan Menurut Jenis Laporan Keuangannya
Neraca
- Menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
- Memberikan informasi tentang alokasi penggunaan dana perusahaan yang merupakan kebijakan investasi perusahaan.
- Memberikan informasi tentang sumber dana untuk membiayai investasi tersebut.
Laporan Laba/Rugi
- Menilai keberhasilan operasi dan efisiensi manajemen di dalam mengolah kegiatan operasional perusahaan.
- Menilai profitabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dari modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan.
- Membuat perencanaan laba yang akan diperoleh di masa datang.
Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
- Dapat digunakan untuk mengetahui perubahan aktiva
- Dapat digunakan untuk mengetahui perubahan kewajiban.
- Mengetahui kinerja perusahaan
Laporan Arus/Aliran Kas
- Membantu investor dan kreditur dalam memperkirakan jumlah kas yang akan diterima dalam bentuk dividen, bunga, atau pengembalian pokok dana yang ditanam di perusahaan.
- Membantu manajemen dalam memperkirakan risiko yang mungkin akan terjadi.
Ada tiga peran yang dimiliki akuntansi keuangan. Sebagai pengumpul informasi keuangan, Sebagai penyedia laporan keuangan untuk pihak eksternal, dan terakhir sebagai pengaudit internal perusahaan.
Dari peranannya kita bisa mengetahui fungsi akuntansi keuangan yang terkandung di dalamnya.
Fungsi Akuntansi Keuangan Berdasarkan Peranannya
- Fungsi akuntansi keuangan dalam peranannya sebagai pengumpul informasi keuangan. Yaitu untuk mengumpulkan berbagai macam informasi terkait keuangan perusahaan seperti kondisi modal, transaksi penjualan, transaksi pembelian, dan beberapa transaksi lainnya.
- Fungsi akuntansi keuangan dalam peranannya sebagai penyedia laporan keuangan untuk pihak eksternal. Yaitu untuk menjadi tolok ukur dari pihak eksternal perusahaan dalam mengambil keputusan terkait perusahaan seperti perjanjian jual beli, besaran pajak, pemberian kredit, dll.
- Fungsi akuntansi keuangan dalam peranannnya sebagai pengaudit Internal Perusahaan. Yaitu untuk megetahui ada tidaknya kesalahan ataupun penyelewengan yang terjadi di perusahaan, agar dapat segera diidentifikasi dan diatasi.
Laporan Dasar Akuntansi
Dalam pembahasan tentang pengertian dan fungsi akuntansi keuangan, telah disinggung tentang jenis laporan keuangan, yakni neraca, laporan laba dan rugi, laporan perubahan modak (ekuitas), serta laporan arus/aliran kas. Keempat jenis laporan keuangan itu sebetulnya merupakan laporan dasar dalam ilmu akuntansi.
Pada pembahasan berikutnya, akan kita ulas lagi mengenai apa dan bagaimana membuat 4 laporan dasar akuntansi yang merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
Neraca
Neraca atau yang sering disebut laporan posisi keuangan, adalah suatu daftar yang menggambakan aktiva (harta kekayaan/assets), kewajiban/hutang (liabilities), dan modal (equity) yang dipunyai oleh suatu perusahaan pada waktu tertentu.
Neraca berguna untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan, menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Neraca juga bisa meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastiaan arus kas di masa depan.
Dalam menyusun neraca, yang perlu dituliskan dalam judul adalah nama perusahaan, nama laporan (neraca), dan tanggal neraca. Baru setelah itu membuat isi neraca yang terdiri dari tiga bagian, aktiva, kewajiban, dan modal.
Aktiva berada di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan modal ada si sebelah kanan. Persamaan akuntansinya, aktiva sama dengan kewajiban ditambah modal (Aktiva = Kewajiban + Modal).
Berikut contoh sederhana dari neraca.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang disusun dalam suatu periode akutansi dan menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan. Laporan ini akan menyimpulkan apa dan berapa perusahaan menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.
Laba bersih terjadi apabila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi. Sebaliknya rugi bersih terjadi apabila pendapatan lebih kecil dari beban-beban.
Informasi yang didapatkan dari laporan laba rugi sangat membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu dan memperlihatkan gambaran tentang pencapaian arus kas perusahaan pada masa mendatang.
Laporan laba rugi memuat tiga unsur, yakni pendapatan, beban operasi, dan laba. Pendapatan adalah hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepada pelanggan yang merupakan mata usah pokok dan normal perusahaan.
Beban operasi adalah semua beban yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan aktivitas operasi perusahaan. Laba adalah selisih antara pendapatan dan beban operasi. Sebelum didapatkan laba bersih, perusahaan yang memiliki pajak akan menghitung laba bersih sebelum pajak.
Berikut adalah contoh sederhana dari laporan laba rugi.
Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan perubahan modal (ekuitas) merupakan laporan yang menggambarkan perubahan modal pemilik pada suatu periode waktu tertentu. Laporan bisa dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan antara neraca dan laporan laba rugi.
Ada 3 hal yang dapat menyebabkan perubahan modal pemilik, yakni adanya tambahan penanaman modal, adanya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan, dan terakhir adanya pengambilan harga perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik (prive)
Dalam menyusun laporan perubahan modal, judul yang perlu ditulis nama perusahaan, nama laporan (perubahan modal), dan periode laporan. Sedangkan laporannya berisi modal awal dari pemilik dan tambahan modal dari laba yang dicapai oleh perusahaan, atau bisa jadi pengurangan modal oleh karena kerugian dan pengambilan pribadi (prive)
Berikut adalah contoh dari laporan perubahan modal sederhana.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang berisi tentang informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Informasi dalam laporan arus kas selain tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas juga berisi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan atas dasar kas.
Untuk mengetahui arus kas perusahaan dapat ditelusuri dari aktivitas-aktivitas dalam perusahaan, karena pada dasarnya seluruh aktivitas perusahaan ditujukan untuk menghasilkan kas. Dalam setiap aktivitas perusahaan juga selalu ada pengeluaran kas yang tidak dapat dihindarkan.
Berikut contoh dari laporan arus kas.
Siklus Akuntansi
Seperti sebuah metode, akuntansi juga memiliki tahapan-tahapan yang harus dijalani. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari tahapan-tahapan mulai dari tahap pelaporan sampai dengan tahap pelaporan. Saat tahapan itu berjalan berulang-ulang itulah yang dinamakan dengan siklus akuntansi.
Bisa disimpulkan pengertian siklus akuntansi adalah proses penyusunan laporan keuangan dengan memenuhi prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur, metode, serta teknik-teknik di ruang lingkup akuntansi yang terjadi secara berulang-ulang dan terus menerus.
Ada 3 tahapan dalam siklus akuntansi, yakni pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Masing-masing tahapan lalu terbagi lagi sesuai dengan aktivitasnya. Berikut tahap-tahap dalam siklus akuntansi.
Tahap Pencatatan
- Transaksi/bukti transaksi
- Mencatat transaksi ke jurnal umum
- Mencatat transaksi ke jurnal khusus, yakni jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan
- jurnal penjualan.
- Mencatat transaksi ke buku besar pembantu (piutang usaha, hutang usaha, dan persediaan)
- Pemindahbukuan ke Buku Besar
Tahap pengikhtisaran
- Membuat neraca sisa
- Membuat jurnal penyesuaian
- Membuat kertas kerja
Tahap Pelaporan
- Perhitungan laba rugi
- Perubahan ekuitas
- Neraca
- Jurnal Penutup
- Menutup buku besar
- Neraca saldo setelah penutupan
- Jurnal pembalik
- Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan dalam penyajiannya harus jelas, tepat dan benar, sesuai dengan prinsip akuntansi. Maka dari itu butuh panduan dan butuh standarisasi dalam akuntansi keuangan. Itulah latar mengapa pentingnya ada Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Standar Akuntansi Keuangan juga menjadi cermin yang menggambarkan kondisi praktik bisnis di suatu entitas. Maka tanpa cermin yang baik akan sulit untuk mengukur bagaimana perkembangan ekonomi dan bisnis secara tepat.
Disini Ikantan Akuntansi Indonesia diberikan kewenangan untuk membuat Standar Akuntansi Keuangan yang sesuai untuk Indonesia, dengan menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah petunjuk dan prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang standar pencatatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan.
Sebagai rujukan PSAK mengikuti perkembangan keilmuan akuntansi di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan lembaga dunia seperti International Financial Report Standard (IFRS), International Accounting Standards Board (IASB), dan International Accounting Standards (IAS).
Untuk terus mencari format terbaik dari Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia terus melakukan penambahan, penyempurnaan, dan revisi PSAK semenjak diterapkan pertama kali pada 1994.
Tercatat revisi PSAK telah dilakukan beberapa kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007 yang ditandai dengan diterbitkannya buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007”
Pada tahun 2007 Dewan Standar Akuntansi Keuangan memutuskan untuk melakukan kovergensi secara penuh dan bertahap menuju SAK dari International Financial Report Standard (IFRS).
Proses konvergensi IFRS akhirnya selesai pada tahun 2012 dan Standar Akuntansi Keuangan yang baru siap diimplementasikan ke seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.
IFRS paling tidak punya tiga prinsip dasar, pertama lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi dibanding standar, sehingga fokusnya pada spirit penerapan prinsip.
Kedua, standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi, dan apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi atau tidak. Terakhir, prinsip ketiga adalah penekanan pada professional judgement dalam penerapan standar akuntansi keuangan.