Contoh Laporan Keuangan Untuk UKM

Memulai suatu bisnis atau usaha memelukan perencanaan yang matang, tidak hanya sekedar mempunyai modal dan keyakinan saja tetapi lebih dari itu. Banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari jenis usaha yang ingin dijalankan, modal usaha, strategi pemasaran dan yang paling penting adalah manajemen keuangan.

Manajemen keuangan yang baik akan berpengaruh dalam keberlangsungan bisnis yang dijalani begitupun sebaliknya. Cara menjalankan manajemen keuangan yang baik yaitu dengan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur target yang ditentukan, mengetahui untung atau rugi dari bisnis yang dijalani, dan mengetahui dari mana sumber keuntungan yang didapat.

Tetapi hal ini masih sedikit dilakukan oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada yang beralasan ribet dalam pembuatan, tidak mengerti pembuatannya, sampai ada yang beralasan tidak penting. Dampaknya, banyak UKM yang mempunyai produk berkualitas tetapi tidak bisa bersaing dalam pasar di Indonesia. Untuk itu, artikel ini akan membahas cara sederhana dalam mengatur keuangan serta contoh laporan keuangan untuk UKM. Mari kita simak penjelasan dan contoh laporan keuangan untuk UKM dibawah ini.

 

  • Membuat Laporan Keuangan atau Pembukuan

Tujuan dari pembuatan laporan keuangan atau pembukuan untuk mengetahui cash flow usaha yang dijalani. Sebenarnya cara pembuatan laporan ini amatlah sederhana dan mudah. Berikut adalah pembukuan-pembukuan yang harus dibuat:

1. Pembukuan arus kas
Pembukuan arus kas ini bertujuan untuk melakukan pencatatan uang dan memberikan kegiatan transaksi usaha seperti investasi, pendanaan dan lain-lain.

2. Buku persediaan barang
Buku persediaan barang berisi tentang transaksi keluar dan masuk barang, seperti sisa stok dan sisa nilai dari persediaan barang tersebut.

3. Buku pembelian
Di dalam buku ini berisi pencatatan pembelian-pembelian secara non tunai. Pembukuan berisi catatan menurut waktu terbit faktur pembelian.

4. Buku penjualan
Buku penjualan berisi pencatatan-pencatatan penjualan. tujuan pembukuan ini untuk mencocokan harga beserta potongan diskon yang diberikan pada produk yang dijual.

5. Buku biaya
Buku ini mencatat pengeluaran-pengeluaran seperti penggajian karyawan, biaya listrik, proses produksi, pemasaran dan lain-lain.

6. Buku hutang
Berisi laporan hutang perusahaan yang harus dibayar pada periode yang telah ditentukan kepada pihak vendor atau yang lainnya.

7. Buku piutang
Di dalam pembukuan piutang terdapat laporan pembayaran piutang yang belum lunas. Tujuan dari pembukuan ini untuk melihat sudah berapa lama piutang belum terbayarkan oleh pihak customer.

Contoh laporan keuangan di atas berguna untuk membuat laporan keuangan yang bertujuan untuk memonitor keuangan perusahaan. Pada saat transaksi biasanya harus diisi pada 2 pembukuan. Tetapi untuk penjualan dan pembelian diisi pada 3 pembukuan.

 

  • Neraca

Secara umum neraca terbagi menjadi 3 bagian, yaitu harta, kewajiban dan modal. Harta adalah kekayaan yang dimiliki. Kewajiban adalah utang dan modal adalah selisih dari keduanya, yaitu harta yang telah dikurangi dengan utang. Berikut contoh dari neraca sebuah perusahaan:

Perusahaan memiliki uang tunai sebesar Rp 3.000.000 dan saldo bank sebesar Rp 10.000.000 dengan persediaan senilai Rp 7.000.000. Utang yang dipunyai sebesar Rp 12.000.000 ke beberapa vendor dan modal sebesar Rp 8.000.000.

 

Aktiva Saldo Pasiva Saldo
Kas Rp    3.000.000 Utang Rp 12.000.000
Bank Rp  10.000.000 Modal Rp  8.000.000
Persediaan Rp    7.000.000
Saldo Rp 20.000.000 Saldo Rp 20.000.000

 

Sesuai dengan neraca diatas menandakan neraca awal pada perusahaan tersebut sudah seimbang antara aktiva dengan pasiva dengan total saldo sebesar Rp 20.000.000.

  • Cara Mengisi Pembukuan

Perusahaan anda menjual beberapa produk seperti 25 celana jeans dan 25 kaos polo dengan total nilai penjualan sebesar Rp 6.000.000. Dan pada bulan itu perusahaan anda juga melakukan sejumlah pengeluaran pembayaran listrik, sewa ruko dan internet sebesar Rp 2.500.000. Maka dengan transaksi tersebut berikut pembukuan yang dicatat:

Pencatatan buku kas

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
01/10/17 Saldo Awal 13.000.000 13.000.000
03/10/17 Penjualan Tunai 6.000.000 19.000.000
04/10/17 Pembayaran listrik, 1.000.000 18.000.000
04/10/17 Sewa Ruko, dan 1.000.000 17.000.000
04/10/17 Internet 500.000 16.500.000

 

Pencatatan buku penjualan

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
03/10/17 Penjualan tunai Rp   6.000.000 Rp  6.000.000

 

Pencatatan buku persediaan

Tanggal Nama Barang Satuan Dibeli Dijual
03/10/17 Celana Jeans Buah 25 Pcs
03/10/17 Kaos Polo Buah 25 Pcs


Buku Biaya

Tanggal Keterangan Biaya Total
04/10/17 Biaya listrik Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
04/10/17 Sewa Ruko Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
04/10/17 Internet Rp    500.000 Rp 2.500.000

 

Itulah cara membuat dan contoh laporan keuangan dengan sederhana cocok untuk UKM, untuk selanjutny menghitung pendapatan dengan menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP adalah biaya yang dikeluarkan pada saat transksi penjulan. Cara menghitung HPP yaitu dengan rumus :

HPP = saldo persediaan awal + pembelian barang – persediaan

Setelah HPP ditentukan selanjutnya dapat menghitung laba kotor dan laba bersih dengan rumus :

Laba Kotor = Penjualan -Harga Pokok Penjualan

Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya

 

  • Software untuk pencatatan keuangan

Untuk memudahkan dalam pencatatan keuangan suatu perusahaan gunakanlah software akunting, dengan cara ini akan memudahkan dalam membuat penghitungan dan mengurangi resiko kesalahan. Belakangan ini sudah banyak aplikasi akunting yang beredar dipasaran untuk digunakan. Mulai dari aplikasi yang bersifat desktop maunpun aplikasi akunting online, Disini saya akan membahas salah satu aplikasi akuntansi online buatan Indonesia.

Zahir online merupakan aplikasi akuntansi yang bersifat online, jadi anda bisa menggunakannya kapanpun dan dimanapun selama masih terhubung dengan internet.  Beberapa keuntungan zahir online diantaranya akses antar cabang yang terintgrasi, dapat memonitor inventori cabang maupun pusat, mengontrol kewenangan setiap user, mengontrol piutang dan hutang usaha, memonitor laba rugi sehingga dapat mengetahui anggaran yang dikeluarkan dan keuntungan perusahaan.

Dengan zahir online user dengan mudah melakukan pencatatan keuangan mulai dari pencatatan penjualan dan pembelian, kas dan bank, pencatatan inventor, harta tetap dan masih banyak yang lainnya. Selain itu zahir online juga memudahkan dalam memonitor laporan seperti neraca, laporan labarugi, laporan persediaan, laporan penjualan dan pembelian, arus kas, laporan hutang piutang dan masih banyak lagi. Kelebihan zahir online dibandingkan dengan aplikasi akuntansi pada umumnya, penggunaan zahir online bisa digunakan dimanapun tidak mesti harus dikantor jadi anda dapat melakukan pemantauan laporan dimanapun dan kapanpun.

Demikian artikel mengenai contoh laporan keuangan untuk UKM, semoga bermanfaat.

 

Penulis : Naufal Dwi Setiyawan

Facebook Comments
Bagikan artikel
Artikel Terbaru
Fungsi Neraca Saldo dalam Laporan Keuangan
                      Neraca...
Invoice Digital vs Manual: Mana yang Lebih Efisien untuk Bisnis Anda?
Apa Itu Invoice Digital dan Manual? Invoice...
Cara Mudah Mengelola Invoice Biar Bisnis Lancar dan Pembayaran Tepat Waktu
Apakah Anda sering menghadapi masalah keterlambatan...
Manajemen Inventaris: Kunci Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis Anda
Apakah bisnis Anda sering mengalami kekurangan...
Panduan Lengkap Menyusun Neraca Saldo: Langkah Tepat, Kesalahan Umum, dan Studi Kasus
Menyusun neraca saldo adalah tugas penting...
Artikel Terkait

Kelola invoice, inventory, keuangan dalam satu aplikasi, Monitor bisnismu kapan saja dimana saja.

Zahir Berpengalaman 27 Tahun membantu lebih dari 100.000 Bisnis untuk bertumbuh