Laporan keuangan yang baik sangat diperlukan bagi sebuah UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Contohnya bila pelaku UKM ingin meminjam modal, maka laporan keuangan ini diperlukan sebagai syarat. Secara internal, laporan ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan usaha tersebut. Namun sayangnya membuat laporan keuangan sangat sulit bagi pelaku UKM. Banyak sekali kendala yang akan ditemui dalam membuat sebuah laporan keuangan. Kendala ini yang membuat pelaku UKM membutuhkan sebuah aplikasi akuntansi UKM terbaru sebagai solusinya.
Sebagian besar pelaku UKM memang mengaku kesulitan dalam membuat sebuah laporan keuangan. Kendala-kendala yang mereka hadapi terkadang membuat mereka akhirnya menyerah. Sehingga banyak UKM yang memiliki laporan keuangan yang buruk. Apa saja kendala tersebut? Berikut ini ulasannya :
1. Pengetahuan Akuntansi Yang Terbatas
Pelaku UKM didominasi oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang minim akan pengetahuan akuntansi. Minimnya pengetahuan tentang akuntansi menjadi kendala tersendiri. Untuk membuat sebuah laporan keuangan dibutuhkan skill dalam bidang akuntansi. Minimal anda harus mengetahui bagaimana sistem akuntansi dasar. Tanpa pengetahuan ini rasanya akan sulit untuk membuat sebuah laporan keuangan yang baik. Pilihan yang sering diambil adalah mempekerjakan karyawan, namun tentu saja itu akan menambah beban usaha anda.
2. Kurang Teliti
Tidak sekedar membutuhkan pengetahuan akuntansi, anda juga dituntut untuk ekstra teliti. Banyaknya laporan keuangan yang buruk terkadang bukan karena cara penyajiannya yang buruk, melainkan adanya kecerobohan. Kecerobohan ini membuat anda banyak melakukan kesalahan pada laporan keuangan usaha anda. Sehingga mengakibatkan laporan keuangan tersebut tidak bisa menggambarkan kondisi keuangan usaha anda secara jelas. Sebenarnya kesalahan pembuatan laporan keuangan secara manual memang tidak terhindarkan. Untuk itu, anda membutuhkan sebuah alat yang bisa meminimalisir kecerobohan ini.
3. Kesulitan Menemukan Arsip
Dalam membuat sebuah laporan keuangan dibutuhkan arsip-arsip penting. Contoh arsip-arsip ini seperti bon faktur pembelian dan penjualan. Kebanyakan pelaku UKM sering mengabaikan arsip-arsip ini dan menyimpannya sembarangan. Akibatnya, ketika akan membuat laporan keuangan, anda harus pusing tujuh keliling membongkar seluruh tempat penyimpanan arsip anda. Tentu ini akan memperlambat kinerja anda dalam menyiapkan sebuah laporan keuangan. Sistem manual seperti ini sangat tidak efektif.
4. Tidak Jelasnya Arus Uang
Apa saja transaksi yang telah anda buat? Berapa jumlah uang yang masuk dan jumlah uang yang keluar? Bisa dipastikan semua pertanyaan ini akan membuat anda menyerah dalam membuat laporan keuangan. Padahal di laporan keuangan semua hal tersebut harus jelas. Untuk itu dibutuhkan aplikasi akuntansi UKM terbaru yang bisa mencatat dengan baik arus uang pada usaha anda. Bila arus masuk dan keluarnya uang tidak jelas, maka bisa dipastikan usaha anda berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
5. Anggaran Biaya Tidak Jelas
Membuat anggaran biaya bagi seorang pengusaha UKM hukumnya adalah wajib. Anda harus mengetahui anggaran apa saja yang telah anda habiskan maupun yang akan anda buat nantinya. Anggaran ini juga sebaiknya dibuat di laporan keuangan anda. Sehingga semua anggaran ini bisa terkelola dengan baik dan jelas penggunaannya. Walaupun harus diakui masih banyak pelaku UKM yang merasa kesulitan membuat anggaran biaya yag tepat. Bahkan tidak jarang mereka tidak tahu anggaran apa saja yang sudah habis dan perlu ditambah.
Menghadapi semua kendala yang ada di atas seharusnya anda tidak perlu bingung. Sebab anda bisa menggunakan software akntansi UKM Zahir Simply. Zahir Simply merupakan aplikasi akuntansi UKM terbaru yang menawarkan banyak kemudahan dalam membuat laporan keuangan. Melalui Zahir Simply, membuat laporan keuangan UKM yang baik bukan lagi hal yang sulit. Sebab ada banyak fitur yang bisa membantu anda membuat dan mengolah laporan keuangan dengan benar.
